Rabu, 21 Agustus 2013

My Facebook

Hai everyone this is my FB if u want to know, nice to cu thanx.......( Orkeyc Lynch )

Holland Story

"We do today what they won't, so tomorrow we accomplish what they can't" – Ork3yC



Tidak berlebihan jika quote diatas cocok ditujukan kepada Belanda. Negara di Eropa yang 26% nya berada dibawah permukaan laut dan terkenal dengan keterdepanannya dalam berkreasi dan berinovasi. Bagaimana tidak? Disaat orang lain masih berangan ria menciptakan mobil terbang, mereka sudah memproduksi. Ketika negara lain masih berkeluh tentang polusi, Belanda sudah bergerak dengan program Amsterdam Smart City-nya untuk mengurangi emisi sejak tahun 2009 (dan berhasil!). Mencengangkan memang, bagaimana negara yang berukuran tak lebih luas dari pulau Jawa ini bisa selalu selangkah lebih maju.



Menurut saya, jawabannya simple saja: Belanda bisa mengoptimalkan apapun yang ada. Masih ingat teori seleksi alam Darwin tentang yang bisa bertahan bukanlah yang terkuat, namun yang bisa beradaptasi? Belanda, dengan segala keminimalitasannya, tetap bertahan, bahkan mentransformasikan kekurangan menjadi kelebihan yang membanggakan.



Contoh terdekat adalah kreatifitas mereka dalam mengeksplor bunga. Belanda = tulip. Dengan satu kelebihan tersebut, Belanda has made the best out of it. Keukenhof; taman bunga terluas ini jadi pemasukan wisata terbesar, dikunjungi jutaan orang tiap tahun dan bisa menghasilkan 4 milyar euro/tahun sebagai devisa negara. Hal menakjubkan lainnya adalah maksimalisasi pertanian. Dari segi luas, Belanda tidak ada apa-apanya dibanding Amerika Serikat. Namun demikian, Belanda adalah eksportir hasil pertanian ketiga terbesar di dunia, setelah Amerika dan Perancis. Tidak lupa tentang Pameran Hortikultura terbesar di dunia yang tiap dekade rutin mereka adakan. Belanda pun pernah dilanda masa sulit ketika terjadi banjir besar yang memakan banyak korban pada tahun 1953. Kegagalan tersebut memaksa mereka untuk bisa sekreatif mungkin mengantisipasi dan bertahan hidup “melawan” air laut. Akhirnya, kepiawaian Belanda dalam me-reklamasi seakan menjadi paten, sampai Belanda pun dijadikan kiblat oleh New Orleans dan Abu Dhabi dalam membuat pulau buatan dan tanggul. Cukup satu kata: WOW.



Selain selalu termotivasi untuk kreatif, menurut saya rahasia lain yang membuat Belanda selalu menjadi pionir adalah sikap ‘tidak pelit membagi’, terutama bagi siapapun yang ingin belajar disana. Sikap welcome itu terlihat dari mudahnya akses bagi mahasiswa internasional untuk mendapat informasi perkuliahan di Belanda, banyaknya beasiswa, bahkan saya pernah membaca testimonial tentang kerendahan hati seorang profesor di Belanda yang langsung membalas email terkait pertanyaan tentang pendidikan di Belanda. Ah, semoga bisa menyicip belajar disana suatu hari nanti, amin.



Di Belanda, berkreasi kini bukan hanya keharusan, tetapi menjadi sikap yang pada akhirnya berdampak ke hal lain; dari skala terkecil sampai terbesar. Masuk akal dong kalau kita akan terdorong untuk ikut berpikir, berkreasi dan berkarya, bila dikelilingi orang-orang inovatif yang tak henti memutar otak untuk mencipta? Ungkapan Steve Job tentang “stay hungry, stay foolish” menganalogikan besarnya hasrat berkreasi orang Belanda. Mungkin terdengar absurd, tapi negara mana yang bisa menyulap bakteri menjadi sebuah karya seni dan bisa men-simsalabim-kan getaran kendaraan di jalanan menjadi tenaga listrik? Yap, betul sekali; BELANDA.



Mencontoh hal yang baik tidaklah salah. Potensi yang dimiliki negara kita, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Tinggal kita harus memaksimalkan kelebihan (atau mengalih artikan kekurangan) yang ada. Bisakah kita memulai dan mempertahankan sikap  BELANDA  ??
BELANDA: BELajar optimalkAN yang aDA.